Inspirasyl - Jika biscara tentang kenyamanan menggunakan provider, sepertinya aku tak butuh lama untu menjatuhkan pilihan dari sekian banyak provider yang menjanjikan.
Ceritaku bersama provider ini sebagai pengingat bahwa akhirnya setelah sekian waktu berlalu, aku bisa kuliah lagi! Ya, aku akhirnya berhasil duduk di bangkau perkuliahan kembali! Alhamdulillah. Nyambung kuliah lebih tepatnya. Dulu aku masih kuliah di D-III Kebidanan terus nyambung ke D-IV Bidan Pendidik.
Biasalah, ya. Anak kuliah yang hidup di rantau orang mesti punya tempat berdiam sementara. Sibuklah aku dan teman cari-cari rumah kost baru.
“Di daerah ini aja. Lebih dekat kampus,” saran salah seorang teman.
Kulihat tempatnya lumayan strategis. Dekat kampus, banyak warung jual nasi, dekat depot air mineral pula. Klop, lah! Aku dan temanku akhirnya menjatuhkan pilihan pada tempat idaman.
Terus, yang namanya anak kuliah, bersinggungan dengan segunung tugas kuliah pasti nggak dipungkiri. Siang malamku selalu menatap layar terpaku untuk ngetik tugas ... ngetik tugas.
Kalau siang sih mungkin bisa aja numpang wifi kampus. Tapi oh tapi. Yang anak kampus ini kan bukan cuma aku sendiri. Bejibun, bo! Mana tugas harus segera disetor. Boleh sih pake besok, tapi nilai dikurangi. Huhuhu.
Akhirnya, kuputuskan mencari alternatif mengerjakan tugas dengan santai bin damai. Jalan satu-satunya, aku harus ‘membangun’ jaringan internetku sendiri. Titik.
Pulang kampus, aku berjalan seorang diri. Otakku berputar ke sana ke mari mencari jawaban.
Jreng ... jreng ...
Mataku menangkap sebuah kios ala-ala daerah kampus. Di desaku sana, belum ada yang beginian.
Jualan kartu dengan menggunakan mobil kece. Yang jualan Abang-Abang cakep pula. Kalau kata orang di kampuang halaman nan jauah di mato sih rancak bana! ;)
Oke, aku pun dengan sok diakrab-akrabin tanya ini itu tentang kartu yang pas buat internetan lancar jaya aman terkendali. Sip! Dengan nada nan ramah plus suara mendayu (namanya juga lagi promosi, ya) si Abang menunjukkan sebuah kartu. Si biru yang bikin takjub. Dengan 50 ribu perak udah dapat kuota di atas 10 GB! Ada di mana lagi, coba??!! Ssat, ini terjadi saat zaman kuliah di rentang waktu 2012 - 2013-an, ya. Jadi sangat wajar jika apa yang disampaikan saat ini mungkin sudah jauh berbeda, ya.
Aku langsung bawa kabur beli si Biru. Percobaannya pakai di rumah kost baru. Wah, lancar. Lebih lancar dari jalan tol dan semulus kulitku. Jiah!
Tugas kuliah cepat kelar. Ngirim email, upload foto ini itu. Mantap, bah!
Ohya, karena XL juga aku jadi keranjingan nonton drama korea. Kuota melimpah ruah dengan jaringan luas. Aduh, duh. Aku bahkan rela menghabiskan weekend-ku di kost aja. Me time-ku jadi makin mutu! Love love love muach, XL. XL udah berhasil buatku jatuh hati.
Kini, aku nggak perlu rebutan jaringan wifi kampus lagi. Sstt, rahasia ini aku tularin ke teman-teman dekatku. Makin rame ajalah kios si Abang. Teman-temanku pada semangat nyerbu buat dapetin si Biru nan bermutu.
Artikel ini telah terbit pada 2015/10/08 pukul 11:59 am tapi kembali diperbaharui secagai catatan pengingat bahwa pernah ada pada suatu masa anak kuliah yang berteman akrab dengan provider.
Keuntungan Gonta-Ganti Provider Handphone
Pilih Paket Promo
Provider handphone pasti punya kebijakan yang berasal dari diskusi bukan sehari dua hari. Jadi, kita bisa mengambil keuntungan dengan menjatuhkan pilihan pada provider yang sedang mengadakan promo besar-besaran.
Saya pernah membeli paket 52 GB dengan harga 70 ribuan. Mahal? Bisa jadi. Namun saya puas karena selalu tersedia bonus kuota 50% dari total yang dibayar.
Menjaga Pulsa
Pernahkah sobat kelewatan menggunakan pulsa saat mengakses internet? Rasanya memang nyesek. Nah dengan berganti provider kita bisa menggunakan dengan maksimal fitur yang tersedia.
Saya pernah memakai provider X, tetapi pulsa saya yang memang tinggal beberapa rupiah itu tersedot sampai kandas. Selanjutnya saya tidak ingin memiliki pengalaman yang sama, saya pun berganti provider.
Perjalanan mengantarkan saya pada si Biru XL. Saat itu jaringan masih kencang. no lemot sehingga bikin jantungan saat mengejar ketertinggalan di dunia digital.
Menemukan yang Tepat
Saya pernah pengalaman pakai provider internet yang turut padam ketika listrik pada, lo. Hal ini sungguh sangat menganggu ketika saya membutuhkan segera peranan internet dalam waktu yang tepat.
Syukurlah kebiasaan saya berganti provider dan cepat beradaptasi dengan keunggulan promo yang mereka tawarkan cukup cepat. Saya tidak kehilangan momen menulis, lomba, dan event yang memang sering kali saya ikuti di waktu mepet deadline.
Mengatasi Kebosanan
Saya memang sering kali dihampiri rasa bosan ketika mengggunakan satu provider. Seolah saya mengamini ketika ada orang lain yang mengatakan menggunakan satu provider itu lebih oke dengan segala keunggulannya.
Setelah mengetahui hal tersebut saya kerap berdoa semoga paket internet yang saya miliki saaat ini cepat habis. Hahaha, iya sebosan itu, karena itu saya malas scroll hape dan jalan-jalan ke provider lain saat paket kuota data saya masih penuh. Ternyata maksudnya untuk menghindari agar tidak timbul rasa penyesalan ketika saya menemukan provider lain yang lebih unggul penawaran karena copywritingnya.
Berganti-ganti provider membawa saya pada banyak pengalaman berharga. Memang memilih berada di jalan ini pun bukan tanpa konsekuensi. Bisa jadi tergoda pada satu provider saat sedang setia menggunakan provider lain, kan? Eh, saya pernah, lo. Ya, dampaknya memang merasa dirugikan di salah satu provider, sih. (*)
Posting Komentar