Cinta dariNya Tidak Terbatas, Kita yang Sering Buat Pembatas

Dalam kehidupan ini, tidak ada yang dapat menjamin kebebasan dari kesulitan dan rintangan. Namun, sebagai umat manusia yang beriman, kita diberikan janji yang amat berharga: Allah senantiasa bersama kita dalam setiap langkah perjalanan hidup.

Meskipun kesulitan kadang-kadang terasa membebani, tetapi dalam setiap hembusan angin, dalam setiap tatapan matahari yang terbit, Allah menghadirkan kelembutan-Nya sebagai pengingat bahwa Dia selalu ada dan senantiasa memudahkan setiap kesulitan.

Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak pernah meninggalkan hamba-Nya dalam kesendirian.

"Sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Firman-Nya ini merupakan jaminan bagi setiap orang yang merasa terjebak dalam belitan kesulitan bahwa di balik setiap masalah, ada solusi yang telah Allah persiapkan. Ketika pintu-pintu terasa tertutup, Allah senantiasa membuka jendela kebaikan yang tak terduga.

Misalnya, ketika seseorang kehilangan pekerjaan, Allah membuka pintu rezeki dari arah yang tak terduga. Saya hampir berada pada posisi ini beberapa tahun yang lalu. 

Alhamdulillah, lewat bantuan salah seorang teman, hal itu tidak lantas menjadi kenyataan. Saya masih diberikan kesempatan untuk mengabdi. Ini juga adalah salah satu pelajaran yang saya ingat dalam hidup bahwa pentingnya menjaga silaturahmi dalam situasi dan kondisi sulit. Karena kelak tanpa disangka akan ada masanya dua orang di masa lalu bertemu kembali dalam kondisi terbaik sesuai ketentuaNya. 

Jangan Menjauh! Tetap Rasakan Cinta Allah


cara-meraih-cinta-allah-tidak-terbatas

Ketika seseorang kehilangan arah, Allah membimbingnya kepada jalan yang lurus. Bahkan dalam kepedihan yang mendalam, Allah mengirimkan kelembutan-Nya dalam bentuk kasih sayang dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Bahkan saya memberanikan diri untuk kembali mengikuti tes CPNS pada 2018 lalu berkat petunjukNya. Saya yang sudah gagal dua kali, masih terus saja diberikan kesempatan menjaga mimpi dan menerbitkan lengkung senyum orang tua. Saya sangat bersyukur karena kekuatan impian dan harapan berhasil menggerakkan untuk menjemput impian yang secara pandang manusia mungkin hampir mustahil. 

Mungkin terkadang kita merasa terlalu lelah untuk terus berjalan, terlalu lemah untuk terus bertahan. Kita merasa terlalu banyak uji yang mendesak kita seolah roboh saja. Cukup perjuangan selama ini karena semua itu tiada arti.

Namun, di saat itulah Allah menguatkan hati dan memberikan ketabahan yang tak terduga. Kita mungkin tidak selalu dapat melihatnya secara langsung, tetapi setiap hembusan nafas yang kita hirup adalah bukti dari kasih sayang-Nya yang tak terbatas.

Lihat kembali melihat para saingan yang bekerja keras. Mereka tak hanya berusaha secara lahiriah tetapi juga batiniah, mereka berusaha belajar keras dan juga meminta doa dari orang tua, sanak saudara, dan teman.

Harusnya kita tidak merasa rendah diri, tetapi lihatlah hal-hal baik dari pesaing kita yang bisa jadi turut kita lakukan sebagai salah satu usaha.

Hati kita mungkin akan sedikit goyah, apalagi jika dukungan orang terdekat terasa kurang. Saat kesempatan datang, tetapi kita melihat sungguhlah kecil sekali peluang menang. Dicoba sekeras apapun sepertinya hanya akan membuat hati sakit lagi. Kecewa untuk yang ke sekian kali.

Maka, di tengah-tengah badai kehidupan, biarkanlah hati ini tetap terjaga dengan keimanan yang kokoh. Percayalah bahwa Allah senantiasa ada di sana, memandang, dan mengarahkan setiap langkah kita. Bersamaan dengan setiap kesulitan, Dia menghadirkan kemudahan. Hanya butuh kesabaran dan keyakinan untuk melihatnya.

Bukankah hari ini buah manis itu akhirnya berhasil dipetik juga? (*)
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com Selain di sini, saya juga menulis di Rekam Jejak Sang Pemimpi, Ketika Jejakku Menginspirasimu, Berlayar & Menambatkan Impian, Meniti Jembatan Impian, Jejak Inspirasi Sylviany, Cakrawala Baca Sylvia

Posting Komentar untuk "Cinta dariNya Tidak Terbatas, Kita yang Sering Buat Pembatas"